Senin, 10 November 2008

KUDETA MEKAH

Judul Asli :
The Siege of Mecca: the Forgotten Uprising in Islam's Holiest Shrine and the Birth of al-Qaeda
Pengarang :
Yaroslav Trofimov
Penerbit :
Alvabet Sejarah
Jumlah Halaman :
360 halaman


Pada 20 November 1979, sebuah peristiwa besar terjadi di Kota Suci Mekkah. Sekelompok orang bersenjata pimpinan Juhaiman al-Utaibi, seorang Islam radikal, menguasai Masjid al-Haram. Mereka memprotes maraknya korupsi di pemerintahan Arab Saudi. Gejolak politik pun meledak. Lalu, tentara Amerika dan Eropa bersatu membantu Pemerintah Saudi memulihkan situasi di tanah suci.

Peristiwa itu menjadi bagian penting dari sejarah modern Kota Mekkah. Meski demikian, kebanyakan orang, terutama kaum Muslim sendiri, tak paham apa yang sejatinya terjadi saat itu. Para pengamat politik dan sejarawan menganggap kejadian itu sebagai insiden lokal semata, dan karena itu tak bersangkut-paut dengan peristiwa internasional yang belakangan merebak: terorisme. Tetapi penulis buku in, Yaroslav Trofimov, berpendapat sebaliknya. Menurutnya, peristiwa itu merupakan akar sejarah gerakan terorisme global, terutama yang dimotori al-Qaeda.

Untuk menyibak detail peristiwa yang tak terkuak khalayak itu. Trofimov memburu sumber-sumber penting dan terpercaya, antara lain: pelaku 'gerakan 1979': Paul Barril, kepala misi pasukan Prancis saat itu; tentara Arab Saudi; Perpustakaan British, satu-satunya tempat di Eropa yang menyimpan pelbagai surat kabar Saudi tahun 1979; arsip Pemerintah AS dan Inggris yang berisi laporan rahasia dari para diplomat dan mata-mata; serta CIA dan British Foreign Office.

Sabtu, 27 September 2008

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Hidup ini penuh liku,
Sebentar senang, sebentar susah
Sebentar ketawa, sebentar nangis
Sebentar banyak duit, sebentar bokek
Eeh... sebentar lagi Idul Fitri!
Ma'afin lahir batin ye!

Taqabalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. Amin yaa Rabbal 'Alamin.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H

Senin, 08 September 2008

Intermezzo

baca laskar pelangi
JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Jumat, 05 September 2008

Ma'afkan Bapak, Anakku

"Begini nih jadinya kalo' ngobrol terus, ngga' ngerti kan?" kataku kepada salah seorang murid yang selalu membuat ulah selama jam pelajaran matematika berlangsung.

Saya cukup repot juga menghadapi anak yang satu ini. Biasanya kalau sudah demikian saya akan menyuruh dia menulis kesalahannya di kartu undisciplined record dan memberinya 2 poin. Poin-poin ini akan dikumpulkan selama sebulan, jika sudah mencapai 25 atau lebih maka akan diberikan konsekuensi mulai dari teguran, pemanggilan orang tua bahkan skorsing selama 3 hari.

Kalau undiciplined record tidak mempan maka saya akan memberikan soal tambahan kepadanya. Jadi setiap kali dia membuat ulah maka soal tambahan akan menantinya. Hmmh... kalo' sudah begini sih biasanya dia menjadi agak tenang di kelas.

Nah yang jadi masalah adalah pas jam pelajaran berakhir tugasnya itu ngaa' kelar, kalo' disuruh dibawa pulang ke rumah besoknya pasti dia bilang, "Lupa, Pak ..." (sambil garuk-garuk kepala, padahal saya tau kepalanya ngga' gatel tuh). Dan... hasil ulangannya pun sudah bisa dipastikan jeblok.

Pff... untuk sementara waktu saya pusing juga menghadapi anak model begini. Di rumah saya coba untuk merenungkan kejadian-kejadian di kelas, berusaha mencari solusinya. Tiba-tiba terbersit di benak saya bahwa selama ini ternyata saya selalu terfokus kepada kebandelannya saja tapi tidak berusaha untuk memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya. Berangkat dari situ akhirnya saya memutuskan untuk meluangkan lebih banyak waktu dengannya.

Besoknya ketika pelajaran matematika berlangsung saya duduk disebelahnya. Saya bimbing dia setiap kali dia kesulitan dengan latihannya sampai hal-hal yang kecil. Karena saya ada disampingnya sepanjang jam pelajaran maka dia tidak bisa berkutik, bandelnya berkurang. Lumayaan....

Hal itu saya lakukan selama kurang lebih 2 bulan sampai suatu hari saya ada keperluan sehingga terpaksa hanya meninggalkan tugas saja di kelas. Ketika saya selesai dengan keperluan saya dan kembali ke kelas saya melihat anak itu sedang asyik dengan tugasnya. "Waduh... ngga' salah nih", pikir saya dalam hati karena melihat perubahannya yang menggembirakan. Dan sampai sekarang dia tidak pernah ribut lagi di kelas selama pelajaran matematika berlangsung.

Rupanya bukan karena bandel anak menjadi tidak mengerti tapi karena tidak mengerti mereka menjadi bandel. Ma'afkan Bapak, Anakku.


Pak Isma

Selasa, 02 September 2008

Laskar Pelangi

Judul: Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang
Tebal: 534 halaman
Cetakan ke-18
Februari, 2008

Laskar Pelangi adalah sebutan bagi murid sekolah Muhammadiyah di Belitong yang hanya berjumlah 10 orang. Walaupun setiap orang memiliki keistimewaan yang berbeda namun mereka diikat oleh satu hal yang sama: kemiskinan Melayu pesisir.

Tokoh utama dalam novel ini adalah salah seorang anggota Laskar Pelangi yang bernama Ikal. Dialah yang bercerita kepada kita awal mula pertemanan mereka di sekolah Muhammadiyah yang hampir rubuh. Di sekolah tersebut mereka mendapatkan bimbingan dari seorang guru yang sangat sabar yaitu Ibu Muslimah.

Di tangan Ibu Muslimah anak-anak Laskar Pelangi ini mampu mengalahkan sebuah sekolah paling elit di Belitong, Sekolah PN Timah, dalam dua event prestisius yaitu Karnaval 17 Agustus dan Lomba Kecerdasan. Pada acara Karnaval 17 Agustus sekolah Muhammadiyah dipimpin oleh salah seorang anggota Laskar Pelangi yang bernama Mahar sedangkan keberhasilan Lomba Kecerdasan tidak terlepas dari peran salah seorang anggota laskar yang lain yaitu Lintang.

Dua belas tahun kemudian mereka bertemu kembali. Ikal mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah di luar negeri, Akiong menikah dengan Sahara dan membuka toko dibantu oleh sahabat mereka Samson, Trapani di rawat di rumah sakit jiwa, Lintang menjadi supir truk, dan ... sisanya dapat Anda baca sendiri.

Saya suka novel ini karena beberapa hal. Pertama, Andrea bercerita dengan sangat fasih dalam bahasa sains yang mudah dicerna. Coba perhatikan bagaimana dia menyebutkan beberapa species bunga yang tumbuh di halaman sekolah Muhammadiyah dengan menggunakan binomial system-nya Carolous Linnaeus secara tepat, atau saat Lintang mendebat Drs. Zulfikar mengenai Cincin Newton, ah... tak mungkin dia membuat saya menikmati bacaannya kalau bukan hasil pemahamannya yang dalam tentang semua yang dia tulis.

Hal kedua yang saya sukai dari Laskar Pelangi adalah humor yang cerdas, bahkan kadang-kadang getir. Di halaman 19 dan 20 misalnya, di sana dikatakan bahwa dinding kelas yang dihuni Ikal dan kawan-kawan tidak pernah ditempeli poster apapun kecuali seorang pria berjenggot dengan tulisan: RHOMA IRAMA, HUJAN DUIT! Wakakaka... membayangkan suasana kelas seperti itu saya bisa merasakan kejenakaan Andrea, sumpah.

Contoh lain, sewaktu Mahar dan Flo menghadap Tuk Bayan Tula dengan mengarungi lautan yang ganas dan dicekam ketakutan yang amat sangat akhirnya mereka mendapatkan pertolongan dari Tuk Bayan Tula untuk kelulusan mereka dalam selembar kertas yang harus mereka turuti perintahnya: "KALAU INGIN LULUS UJIAN: BUKA BUKU, BELAJAR!". Dan... Mahar dan Flo pun bagai kerbau dicocok hidung mengikuti perintah keramat dari Sang Datuk.

Ada satu lagi, sewaktu Ikal bermaksud membuat tulisan mengenai bulu tangkis dia sudah membayangkan komentar dari Ivan Lie: "Saya ingin memeluk penulisnya". Wakakaka.... coba deh baca sendiri.

Tapi meskipun demikian ada harapan saya yang tidak terpenuhi dari novel ini. Ketika membaca halaman pertama saya mendapat gambaran kesulitan hidup orang Melayu pesisir, harapan saya sih ending ceritanya bahagia, artinya semua kesulitan itu dibayar dengan kebahagiaan hidup. Tapi ternyata Andrea lebih memilih penyelesaian dengan cara yang datar, nasib manusia itu ada yang baik ada juga yang jelek. Yah... mungkin inilah konsekuensi dari novel realis.

Sekali lagi saya suka banget novel ini karena bisa menangis, tertawa, merenung, dan menyerap semangat untuk berkarya pada saat yang bersamaan. Bravo Andrea!

Selasa, 26 Agustus 2008

MARHABAN YA RAMADHAN

Jumat, 08 Agustus 2008

Dania


Dengan segenap cinta dan sejuta asa kami mengharapkan kehadirannya di tengah-tengah cengkraman sepi yang mulai menyelusup di dalam sanubari. Akhirnya Tuhan menjawab do'a kami pada tanggal 31 Juni 2004 dengan mengirimkan salah seorang bidadarinya yang kami beri nama Dania Puteri Azzahra.

Bayi mungil ini telah tumbuh menjadi seorang anak yang cantik. Dia menjadi sekuntum mawar yang menghiasai taman di hati kami. Dia yang membuat kami tetap tegak berdiri menghadapi letih, perih hidup ini. Dia juga yang mendatangkan gelak tawa dalam bahtera yang kami bina.

Tak ada yang kami inginkan lagi dalam hidup ini selain menumpahkan segenap cinta kepadanya. Dialah alasan kami ada.